Mengapa DOM Cloud menggunakan dom.my.id?

Durasi membaca: < 1 menit

Mungkin pernah terbayang dipikiranmu, kenapa DOM Cloud menggunakan domain dom.my.id, bukan dom.id, lebih sederhana?

Dalam Pengelola Domain Internet Indonesia (PANDI), organisasi negara yang mengelola domain ID, menggunakan istilah Premium .ID untuk domain .ID yang mempunyai 2-4 karakter huruf.

Harga yang dipasang cukup ekstrim. Untuk reservasi domain premium tersebut, dikenai tarif sebagai berikut:

  • 4 karakter : Rp. 2.200.000
  • 3 karakter : Rp. 16.500.000
  • 2 karakter : Rp. 550.000.000

Kebayang mahalnya kan? Merogoh kocek 16 juta untuk domain baru (yang belum tentu ramai dipakai) sepertinya terlalu berlebihan. Belum biaya renewal yang dikenai sekitar 550 ribu rupiah per tahun.

Untungnya, domain .my.id tersedia sampai 3 karakter, pas banget untuk registrasi nama DOM. Lagipula, menurutku domain .my.id itu sudah pas, orang-orang yang beli hosting gratisan disitu pasti untuk keperluan pribadi saja. Dan akhiran .dom itu sangat minim bahkan orang-orang tidak keberatan untuk memakainya (daripada yang panjang seperti .wordpress.com, terasa murahnya kan?)

Aku gak bisa bayangin industri yang nekat beli 2 karakter huruf, seperti bl.id (Bukalapak), jd.id (JD.ID), ef.id (English First). Tapi karena mereka industri besar, aku rasa mereka nggak keberatan membakar duit yang sampai setengah milyar, untuk reservasi domain singkat doang.

Bagaimana untuk satu karakter .ID? Aku rasa itu tidak dibuka secara publik; contohnya, website shortlinker s.id, itu punyanya PANDI, bukan industri lain.