Stock Market, Worth It?

Durasi membaca: 2 menit

Setiap bisnis yang jualan produk, baik kecil maupun besar, butuh modal untuk berkembang. Kebanyakan orang bakal melirik bank. Tapi ada cara lain yang lebih populer dan seru, stock market.

Setiap penghasilan yang masuk, pasti dibagi lagi, berapa persen untuk biaya maintenance dan sisanya untuk tim. Jika anda melakukan IPO (Initial Public Offering), anda berarti menyisikan berapa persen lagi untuk stakeholder. Untuk mendapatkan stakeholder, anda menjual produk berupa stok. Anda sediakan, misal 1000 stok untuk dijual. Orang yang membeli stok inilah yang dinamakan stakeholder.

Bagaimana sifat penjualan stock? Tentu sifatnya adalah deposito dengan bonus interest melalui persen pendapatan usaha untuk stakeholders. Orang dapat membeli dan menjual kembali stok semau mereka. Harga stok tentu bergantung, seberapa worthy usaha anda. Misal 1 stok dijual 100 ribu. Beberapa bulan kedepan, anda bisa menaikkan harga stok, indikasi kalau usaha anda berkembang, atau turun, jika bisnis anda sedang stagnan. Layaknya emas, harga stok juga bisa naik jika stok terjual banyak, begitu pula sebaliknya.

Orang dapat melihat stok sebagai sarana investasi. Atau sebuah usaha beresiko, dengan cara menjual kembali stok kepada orang lain, yang tentu kita kenal sebagai trading. Jika usaha anda sedang untung, anda dapat mengirimkan imbalan (dividend) pada stakeholder, divident ini memberikan indikasi, bahwa usaha anda sedang makmur, dan memberikan suntikan motivasi pada stakeholders untuk membeli stok lebih banyak dari anda.

Jika anda ingin lebih tau tentang stock market, ada dokumentasi Netflix (bersubtitle indonesia) yang anda bisa liat disini https://youtu.be/ZCFkWDdmXG8, saya bukan ahli ekonomi, tapi baru paham stock market, juga dari situ, hehe.

Stock market memang seru, dan penuh taktik. Stock market dapat dibuat sebagai modal yang jauh lebih simpel diproses daripada mencari pinjaman dari Bank. Namun, melakukan IPO pada bisnis anda, setidaknya anda perlu mempelajari taktik company menghandel investor mereka, seperti Jeff Bezos, atau Steve Jobs. Atau jika anda minat untuk membeli stok untuk investasi jangka panjang, anda harus mempelajari taktik dari investor terkenal, seperti Warren Buffet atau Tony Robbins.

Ingat, stok bisa dijual belikan. Itu adalah kerjaannya orang trading. Dan trading pun banyak macemnya dan makin banyak resikonya. Anda bisa melihat channel rekomendasi saya, Om Ded yang mewancarai trader yang cukup sukses, https://youtu.be/wD9IxJL72Ow

Loading